Jumat, 22 Maret 2013

Jual Ayam Birma (Asli)

Ayam Burma atau ayam Birma merupakan ayam yang berasal dari negeri Myanmar/Burma adalah sejenis ayam kebanyakan di perkampungan negeri Myanmar. seperti halnya di negeri kita, disana juga banyak warga yang memang menyukai ayam aduan, bisa jadi karena bisa dijadikan sebagai symbol kekuasaan ataupun hoby belaka yang tentunya bisa saja dibumbui dengan perjudian.

Tapi, kalau aku sendiri memelihara ayam ini bukan untuk aduan, tapi untuk hiasan saja.

Saya menjual Ayam Birma (Asli) umur
10 bulan

Betina @Rp 400.000,-
Yang jantan tidak dijual.












Sedia juga bibit ayam birma, sekarang tanggal 8 Juni 2013 umur 1 bulan kurang, stok ada 17 ekor.

Harga @Rp 50.000,-










Hanya melayani pembeli yang datang ke rumah saya saja (Harap konfirmasi dulu kalau mau ke rumah).

Abdurrahman Ahmad
Jl. Cakrawala 2A Malangjiwan, Colomadu, Surakarta, Jawa Tengah 57177 (Barat RS AURI Adi Soemarmo)
HP : 089647434262 (SMS only)

Kamis, 21 Maret 2013

Buku Panduan Belajar Bahasa Arab Universitas Islam Madinah


       Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha adalah buku pelajaran bahasa arab yang dikeluarkan oleh Universitas Islam Madinah yang ditulis oleh DR. V. Abdur Rahim.

        Ebook dibawah ini semuanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia, yang diterjemahkan oleh Maktabah Raudhah al-Muhibbin (www.raudhatulmuhibbin.org)


Terjemahanan Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part I dinamakan Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 1 Klik Disini

Terjemahanan Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part I dinamakan Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 2 Klik Disini

Terjemahanan Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III dinamakan Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 3 Klik Disini

Terjemahanan Durus al-Lughat-al-Arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III dinamakan Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah 4 Klik Disini

Sumber : http://www.raudhatulmuhibbin.org

Berbeda dengan terjemahan dari dua buku panduan sebelumnya, pada 

Senin, 18 Maret 2013

Penghafal Al Quran Bisa Masuk Fakultas UNS


TEMPO.CO, Surakarta Senin, 11 Maret 2013 | 12:17 WIB - Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan UNS memiliki jalur khusus penerimaan bagi calon mahasiswa yang punya keahlian menghafal Al Quran. Sejak 2012, sudah diterima 8 orang penghafal Al Quran yang berada di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
"Salah satu syaratnya harus hafal minimal 20 juz Al Quran. Ini bentuk apresiasi kepada penghafal Al Quran," katanya.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta perguruan tinggi di Indonesia menggelar karpet merah atau memberi keistimewaan bagi calon mahasiswa miskin.

Nuh mengatakan, perguruan tinggi harus menjadi bagian untuk memutus rantai kemiskinan. "Kita harus buktikan bahwa rantai kemiskinan bisa diputus oleh pendidikan," ujar Nuh saat meresmikan pembangunan 7 gedung baru Universitas Sebelas Maret Surakarta, Senin, 11 Maret 2013.
Dia menilai kemuliaan sebuah kampus bukan dari banyaknya mobil yang diparkir di area kampus. Melainkan seberapa banyak anak tidak mampu yang bisa kuliah di kampus tersebut. "Apalagi jika bisa diterima tanpa ujian tulis," ucapnya.
Perguruan tinggi bisa menerima calon mahasiswa miskin lewat beasiswa Bidikmisi atau program-program beasiswa lainnya. "Mereka berpotensi untuk dikembangkan. Selain itu biar barokah," katanya.
Rektor UNS Surakarta Ravik Karsidi mengatakan UNS memiliki jalur khusus penerimaan bagi calon mahasiswa yang punya keahlian menghafal Al Quran. Sejak 2012, sudah diterima 8 orang penghafal Al Quran yang berada di Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
"Salah satu syaratnya harus hafal minimal 20 juz Al Quran. Ini bentuk apresiasi kepada penghafal Al Quran," katanya. 
UKKY PRIMARTANTYO

Jadi, intinya belajar agama itu penting, insya Allah akan dimudahkan semua ujian-ujian yang kita alami.

Minggu, 17 Maret 2013

Apa Itu Gelar Lc?

singkatanLc 

 gelar-licence.jpg

TRIBUN-TIMUR.COM, Gelar "Lc" kerap kita jumpai di belakang nama seorang ustad atau tokoh masyarakat Islam. Di Indonesia atau di kalangan warga umum, istilah atau gelar tersebut tentu masih asing.

Di kalangan umum, ada yang menyebut Lc sebagai ‘Lulusan Cairo’. Ini mungkin agak dekat dari arti sebenarnya karena gelar Lc sendiri banyak diperoleh di kawasan negara timur tengah.

Kairo adalah ibukota Negara Mesir, negara yang berada di kawasan timur tengah, seperti yaman, Sudan, Pakisatn, dan negara lainnya.

Tak heran jika kemudian banyak yang menilai gelar Lc adalah sebutan bagi lulusan universitas timur tengah, termasuk di dalamnya adalah LIPIA Jakarta.

Mereka yang belajar Bahasa Arab dan Syariah di kampus luar negeri atau di LIPIA, maka bisa mendapatklan gelar 'Lc' itu.

Gelar 'Lc' sendiri bukan singkatan dari Bahasa Arab, tetapi berasal dari istilah bahasa Inggris, yaitu Licence, yang bisa diartikan sebagai gelar sarjana strata satu.

Selain itu, gelar sarjana selevel strata satu (S1) atau strata dua (S2) di Arab sendiri tidak ramai disematkan di belakang nama warga Arab. Yang lebih sering dipakai hanyalah gelar doktor di belakang nama seseorang.

Tidak seperti di Indonesia. Gelar strata pendidikan apapun, terbiasa ditonjolkan. Apalagi gelar 'haji'. Mudah-mudahan, bukan hanya di Indonesia yang terkesan menyematkan gelar 'haji' di belakang namanya secara resmi.

Selain Licence ada juga sebutan Bakalurios ( Bachelor) untuk jenjang S1 juga. Jadi di beberapa negara, ada yang menggunakan Licence dan ada yang menggunakan Bakalurius, namun esensinya adalah sama.

Dan yang perlu diluruskan adalah, gelar tersebut bersifat umum artinya tidak hanya bagi lulusan syariah dan Bahasa Arab semata, namun juga lulusan bidang lainnya seperti Teknik dan Komputer misalnya.

Peninggalan Penjajah
Kenapa Lc berasal dari licence (Inggris), bukan kata bahasa Arab? Karena sebagian negara Arab dahulu adalah jajahan Inggris sehingga mewariskan beberapa istilah khusus.

Di Indonesia pun pernah akrab dengan istilah Doktorandus (Drs), yang ternyata adalah istilah warisan kolonial yang pernah menjajah negara ini.

Namun, gelar Lc yang disematkan kepada warga Indonesia jebolan pendidikan/alumni Timur Tengah dan LIPIA bukanlah sebuah gelar yang termaktub dalam perundang-undangan dan legalisasi pendidikan di Indonesia.

Meski demikian, gelar di Indonesia pun bukan jaminan untuk bisa hidup mapan dan memberi manfaat bagi orang lain.

Apapun dan darimana pun gelar itu, sebagai bangsa Indonesia diharapkan bisa memenuhi memberi kebaikan dan memenuhi harapan bagi bangsa Indonesia.(*)

Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2011/12/20/apa-itu-gelar-lc