Kamis, 13 Januari 2011

LHC, Eksperimen IPA Pemicu Lubang Hitam di Bumi

Pemukul atom terbesar, Large Hadron Collider (LHC) kembali dijalankan setelah 14 bulan diperbaiki. Mesin pencari asal muasal jagad raya itu, juga bisa mempercepat kiamat.

Penyalaan ulang LHC pada Jumat (20/11) malam lebih cepat dari yang diharapkan. “Penembakan pertama mulai memutar searah jarum jam di dalam mesin sekitar jam 10 malam,” kata James Gillies, juru bicara Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir yang dikenal sebagai CERN.

Mesin yang dirancang untuk menabrakkan sinar proton untuk menciptakan kondisi setelah penciptaan jagad raya atau Big Bang, telah diluncurkan dengan gegap gempita tahun lalu. Namun hanya sembilan hari setelah peluncuran, mesin itu mengalami kegagalan spektakuler akibat sambungan listrik yang buruk.



"Sungguh hebat bisa melihat perputaran lagi di LHC," kata Rolf Heuer, Direktur Jenderal CERN. "Kami masih punya beberapa waktu sebelum ahli fisika dapat memulai, tetapi tonggak sejarah sudah dalam perjalanan."

Hari pertama peluncuran tahun lalu berjalan sangat baik. Sinar proton dengan cepat dikirim dalam dua arah, dan mengejutkan banyak ilmuwan di seluruh dunia. Tapi sembilan hari kemudian satu sambungan listrik terlalu panas karena soldernya yang buruk dan akhirnya bencana melanda. Lima puluh tiga dari 1.624 superkonduksi besar, beberapa di antaranya sepanjang 50 kaki rusak dan harus diganti.


Penahan listrik yang memegang wadah helium cair digunakan untuk menjaga collider pada suhu lebih dingin dari angkasa luar untuk efisiensi maksimum. Enam ton helium bocor, memperbesar tekanan pada katup dan menambah kerusakan.

LHC yang berada di bawah Alps , di perbatasan Swiss dan Prancis, merupakan percobaan fisika terbesar di dunia. Biaya konstruksi untuk pembangunan fasilitas ini mencapai US$ 8,8 miliar, didanai oleh European Organization for Nuclear Research (CERN), bekerja sama dengan ribuan universitas dan laboratorium di seluruh dunia.

CERN akan merekaya ulang terbentuknya tata surya beberapa detik setelah Big Bang. Selama ini, Big Bang diyakini sebagai teori terbentuknya jagad raya secara instan. LHC akan menguji coba bermacam prediksi fisika berenergi tinggi dengan melemparkan tembakan proton berkecepatan tinggi.

Tapi kritikus menilai LHC yang mampu mempercepat partikel hingga 99,99% kecepatan cahaya dapat membuat triliunan derajat panas. Selain itu, bisa menimbulkan apa yang disebut lubang hitam dan bisa menelan bumi.



Ketakutan ini, berujung pada gugatan ke European Convention of Human Rights terhadap 20 negara, termasuk AS yang mendanai proyek itu. Ketakutan pada munculnya lubang hitam itu menyebabkan LHC disebut sebagai mesin Bing Bang seperti teori mengenai penciptaan jagad raya tapi juga sebagai Mesin Kiamat. Apakah kita perlu khawatir?

CERN telah membersihkan jelaga seperti debu sehingga tidak ada yang akan menghalangi sinar proton lewat. "Tahun lalu adalah bencana, tidak ada yang meragukan tentang itu," kata Chip Brock, seorang profesor fisika di Michigan State University .

Namun dia mengatakan CERN telah mengambil sejumlah langkah-langkah inovatif untuk menghindari hal itu terulang. "Masalah ini tidak akan terjadi lagi," imbuhnya.

Ini adalah perkiraan terbentuknya lubang hitam di bumi. Disana diperlihatkan bahwa bumi berserta isinya akan hilang masuk ke dalam lubang hitam.



Large Hadron Collider dibangun untuk menjawab berbagai misteri terbesar dalam alam semesta, yaitu :
 
Bagaimana Alam Semesta Bisa Terbentuk Sampai Bisa Seperti Sekarang Ini ?
Memang para ahli sudah sepakat bahwa alam semesta terbentuk akibat peristiwa “Big Bang” tapi mereka belum benar-benar memahami bagaimana dan mengapa alam semesta bisa berkembang seperti sekarang ini. Dengan mesin LHC bisa diketahui apa yg terjadi [b]sepersejuta detik[/] setelah big bang terjadi.
Para ahli berharap akan bisa melihat partikel paling eksotis yaitu “Partikel Higg Boson” atau populer disebut dengan “Partikel Tuhan”. Mereka sdh punya dugaan sendiri tapi para ahli juga berharap pada apa yg “tidak terduga”.

Macam Apa Alam Semesta Kita Ini ?
Banyak ahli fisika yg percaya bahwa alam semesta kita tidak hanya terdiri dari 3 dimensi (ruang dan waktu) seperti yg kita pahami saat ini. Bahkan ada yg menyatakan bahwa alam semesta sebenarnya terdapat 10 Dimensi.

Dimana anti-materi berada?
Big Bang menghasilkan “materi” (zat) dan anti-materi dengan jumlah yg sama, tetapi kita hanya bisa melihat “materi” saja. Apa yg terjadi dengan anti-materi ? Dengan percobaan LHC bisa dipelajari perbedaan yg hampir tidak terlihat antara partikel materi dan anti-materi tersebut.

Kenapa Partikel Memiliki Massa ?
Partikel cahaya atau Photon tidak memiliki massa. Sedangkan partikel zat lain seperti elektronquarks memiliki massa dan para ahli fisika tidak tahu pasti kenapa bisa begitu. dan

Terbuat Dari Apakah Alam Semesta Kita Ini ?
Para ahli hanya mengetahui 4% materi yang menyusun alam semesta kita sedangkan 96% masih merupakan misteri besar yg populer disebut “Dark Energy”.
Teori dari “Super Simetri” berpendapat bahwa semua partikel yg tercipta di alam semesta mempunyai ’super-partner” sendiri-sendiri. Kalau super-partner ini ada LHC akan mampu mendeteksinya dan mungkin bisa menjelaskan mistery terbesar alam semesta – Dark Matter“Partikel Supersimetris. dimana ada yg berpendapat kalau Dark Matter tersusun dari